Waspada! 6 Penyakit yang Sering Menyerang Organ Ginjal

Waspada! 6 Penyakit yang Sering Menyerang Organ Ginjal

Waspada! 6 Penyakit yang Sering Menyerang Organ Ginjal. Ginjal merupakan organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi menyaring darah, mengeluarkan limbah dan racun melalui urin, serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Jika ginjal mengalami gangguan, dampaknya bisa merembet ke berbagai sistem tubuh lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyakit-penyakit yang sering menyerang organ ginjal agar kita bisa melakukan pencegahan dan pengobatan sejak dini.

Baca juga: Ciri-Ciri Awal Gagal Ginjal yang Sering Diabaikan

Berikut adalah enam penyakit yang sering menyerang ginjal beserta penjelasan rinci, gejala, penyebab, dan cara pencegahannya:


1. Penyakit Ginjal Kronis (PGK)

Penyakit Ginjal Kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap dan permanen. Penyakit ini berkembang dalam waktu lama dan sering kali tidak menunjukkan gejala hingga sudah memasuki tahap lanjut.

Penyebab:

  • Diabetes tipe 1 dan 2
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Infeksi ginjal berulang
  • Penyakit autoimun seperti lupus
  • Obstruksi saluran kemih jangka panjang

Gejala:

  • Kelelahan terus-menerus
  • Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki
  • Sering buang air kecil, terutama malam hari
  • Gatal-gatal pada kulit
  • Nafsu makan menurun

Pencegahan:

  • Mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah
  • Menghindari konsumsi obat tanpa resep dokter
  • Menjaga pola makan rendah garam dan protein
  • Cek fungsi ginjal secara berkala jika memiliki faktor risiko
beritasehat.com

2. Batu Ginjal

Batu ginjal atau nefrolitiasis adalah kondisi ketika terbentuk endapan keras dari mineral dan garam di dalam ginjal. Batu ini bisa bergerak ke ureter dan menyebabkan nyeri hebat, bahkan infeksi jika tidak segera ditangani.

Penyebab:

  • Konsumsi air putih yang kurang
  • Pola makan tinggi oksalat (misalnya bayam, cokelat)
  • Asupan garam dan protein hewani berlebih
  • Infeksi saluran kemih kronis
  • Keturunan atau faktor genetik

Gejala:

  • Nyeri tajam di punggung bagian bawah atau samping
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Urin berwarna keruh atau berdarah
  • Mual dan muntah
  • Frekuensi buang air kecil meningkat

Pencegahan:

  • Minum air putih minimal 2 liter per hari
  • Kurangi konsumsi makanan tinggi oksalat dan garam
  • Rutin berolahraga untuk memperlancar metabolisme
  • Konsultasi jika sering mengalami infeksi saluran kemih

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang Menyebar ke Ginjal

Infeksi Saluran Kemih yang tidak diobati dengan baik dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan pielonefritis, yaitu infeksi ginjal akut atau kronis. Jika dibiarkan, infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal.

Penyebab:

  • Bakteri E. coli dari saluran kemih bawah
  • Kurangnya kebersihan area genital
  • Hubungan seksual yang tidak higienis
  • Penggunaan kateter jangka panjang

Gejala:

  • Demam tinggi disertai menggigil
  • Nyeri pinggang atau punggung
  • Urin keruh, berbau, atau mengandung darah
  • Rasa terbakar saat buang air kecil
  • Mual dan muntah

Pencegahan:

  • Menjaga kebersihan area genital
  • Minum cukup air
  • Buang air kecil setelah berhubungan seksual
  • Segera obati ISK ringan sebelum menyebar

4. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus, yaitu bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring darah. Penyakit ini dapat terjadi secara akut atau kronis dan bisa menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani dengan baik.

Penyebab:

  • Infeksi bakteri atau virus (seperti streptokokus)
  • Penyakit autoimun (seperti lupus)
  • Reaksi alergi terhadap obat tertentu
  • Komplikasi dari penyakit lain seperti hepatitis B atau C

Gejala:

  • Urin berwarna merah muda atau kecokelatan (berdarah)
  • Tekanan darah tinggi
  • Pembengkakan di wajah, kaki, atau perut
  • Jumlah urin berkurang
  • Penumpukan cairan di tubuh

Pencegahan:

  • Mengobati infeksi dengan benar dan tuntas
  • Menjaga sistem imun tetap sehat
  • Hindari paparan zat berbahaya bagi ginjal
  • Rutin periksa kesehatan, terutama jika memiliki penyakit autoimun

Baca juga: Kenapa Ginjal Disebut Organ Penting? Ini 7 Tugas Utamanya!


5. Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik adalah kondisi ginjal yang menyebabkan tubuh kehilangan protein dalam jumlah besar melalui urin. Hal ini membuat tubuh kekurangan protein yang penting bagi keseimbangan cairan, sehingga menyebabkan pembengkakan ekstrem.

Penyebab:

  • Glomerulonefritis minimal change disease
  • Diabetes melitus
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Amiloidosis (penumpukan protein abnormal di ginjal)

Gejala:

  • Pembengkakan hebat di wajah, kaki, dan perut
  • Urin berbusa karena tinggi protein
  • Berat badan naik cepat akibat retensi cairan
  • Mudah lelah
  • Rentan terhadap infeksi

Pencegahan:

  • Mengelola diabetes dan tekanan darah
  • Diet rendah garam dan lemak jenuh
  • Konsumsi makanan tinggi protein baik (dengan pengawasan)
  • Pantau kadar protein urin secara rutin

6. Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal tiba-tiba berhenti bekerja dalam waktu singkat. Ini bisa terjadi akibat cedera, infeksi berat, atau efek samping dari obat-obatan tertentu.

Penyebab:

  • Cedera fisik berat
  • Kehilangan cairan secara mendadak (dehidrasi ekstrem)
  • Infeksi parah seperti sepsis
  • Reaksi obat atau racun
  • Sumbatan pada saluran kemih

Gejala:

  • Penurunan drastis jumlah urin
  • Pembengkakan tubuh
  • Kebingungan atau lemas parah
  • Detak jantung tidak teratur
  • Mual dan kejang

Pencegahan:

  • Hindari dehidrasi berat
  • Gunakan obat dengan dosis dan petunjuk yang benar
  • Segera tangani infeksi serius
  • Hindari konsumsi alkohol dan zat toksik

Mengapa Deteksi Dini Sangat Penting?

Banyak penyakit ginjal berkembang secara diam-diam tanpa gejala yang jelas di awal. Itulah mengapa deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti diabetes, hipertensi, atau riwayat keluarga dengan penyakit ginjal.

Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gangguan ginjal antara lain:

  • Tes urin (protein, darah, atau sel abnormal)
  • Tes darah (kadar kreatinin dan ureum)
  • USG ginjal
  • Tes laju filtrasi glomerulus (GFR)

Tips Singkat Menjaga Kesehatan Ginjal

Berikut beberapa tips sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan ginjal Anda:

  1. Perbanyak minum air putih: Idealnya 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari.
  2. Batasi konsumsi garam: Maksimal 5 gram per hari agar tekanan darah tetap stabil.
  3. Jaga berat badan ideal: Obesitas meningkatkan risiko penyakit ginjal.
  4. Kendalikan gula darah dan tekanan darah: Ini dua penyebab utama kerusakan ginjal.
  5. Hindari konsumsi obat-obatan sembarangan: Terutama obat antiinflamasi non-steroid (OAINS).
  6. Rutin olahraga: Minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu.
  7. Hindari rokok dan alkohol: Dua kebiasaan ini dapat memperburuk fungsi ginjal.
  8. Konsumsi makanan sehat: Buah, sayur, dan sumber protein nabati lebih dianjurkan.

Kesimpulan

Ginjal adalah organ penting yang perlu dijaga kesehatannya sejak dini. Enam penyakit yang sering menyerang ginjal—mulai dari penyakit ginjal kronis, batu ginjal, ISK, glomerulonefritis, sindrom nefrotik, hingga gagal ginjal akut—bisa dicegah dan ditangani jika diketahui lebih awal. Gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan menjaga asupan makanan menjadi kunci utama untuk menghindari gangguan pada organ ini.

Jangan tunggu sampai ginjal rusak untuk mulai peduli. Mulailah dari hari ini, demi hidup yang lebih sehat dan berkualitas.


Jika Anda merasakan gejala yang mengarah ke gangguan ginjal, segera konsultasikan ke dokter. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, apalagi ketika menyangkut organ vital seperti ginjal.

Baca juga: Fungsi Organ Reproduksi: Kenali Peran Vital Tubuh Anda